Tips Bagi Anda yang Baru Pertama Kali Lari Marathon

Mengikuti lomba lari marathon butuh persiapan khusus, tak sekadar fisik yang kuat, namun juga mental yang tangguh dan kebulatan tekad. Ditambah, lari marathon adalah tentang kemampuan mengatur strategi dan pengelolaan energi serta kesabaran yang mumpuni.

Setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda baru pertama kali berpartisipasi dalam sebuah lomba lari marathon:

Sebaiknya jangan pakai sepatu baru

Yang perlu Anda ingat, tiap sepatu punya karakteristik tersendiri. Kaki yang tidak terbiasa dengan sepatu yang baru Anda beli H-1 perlombaan bisa memperbesar risiko cidera.

Jika memang sepatu Anda sudah tak layak untuk ikut sebuah lomba lari marathon, belilah sepatu baru setidaknya beberapa bulan sebelum hari perlombaan dan biasakan diri dengan sepatu itu. Sering-seringlah menggunakannya untuk latihan.

Sebisa mungkin hindari berlari dalam sebuah kerumunan besar

Saat start, kemungkinan besar Anda akan berlari dalam sebuah kelompok besar. Mungkin tidak Anda sadari, tapi berlari dalam sebuah rombongan besar tak bagus untuk tempo lari dan stamina Anda.

Jika tidak bisa lari memimpin menjauh dari rombongan, pelankan saja tempo lari Anda hingga punya ruang yang cukup. Tak apa mengalah di awal. Sekali lagi ingat, ini adalah marathon, bukan lomba lari sprint. Strategi yang tepat sangat dibutuhkan.

Lari ringan sesaat sebelum perlombaan

Anda mungkin berpikir Anda akan berlari sejauh 42 Km, untuk apa menambah jarak lari Anda dengan sia-sia?

Justru itu pemikiran yang keliru. Panaskan tubuh Anda, buat darah Anda mengalir lancar. Lari ringanlah sekira 1 jam sebelum perlombaan. Ingat, lari ringan dan jangan ngotot. Saat Anda menginjak garis start, tubuh dan mental Anda akan jauh lebih siap.

Disiplin Hidrasi

Percayalah, Anda lebih baik minum hanya saat benar-benar haus. Jangan berpikir Anda perlu minum banyak di tiap water station agar punya ‘cadangan’ tenaga saat berlari. Justru itu bisa membuat kondisi perut Anda memburuk.

Ralat:

Onggo Wiliyanto, seorang Internal Medicine Resident, menjelaskan bahwa penjelasan di atas kurang tepat. Yang direkomendasikan adalah minum setiap 15 menit berlari atau setelah mencapai jarak 2.5 km, jangan menunggu haus. Jangan sampai dehidrasi bahkan heatstroke akibat tidak disiplin hidrasi.

Terima kasih Onggo atas koreksinya.

Simpan energi dengan baik

Beberapa pelari dunia berkata, dalam marathon, 8 km terakhir adalah perlombaan sesungguhnya. Jadi atur strategi agar energi Anda cukup untuk bersaing dengan pelari lain.

Beberapa tempo lari yang bisa dilakukan adalah; lambatkan tempo lari saat kilometer-kilometer awal, jalan cepat sebelum dan setelah Anda istirahat di water station, rileks dan santailah di jalur turunan dan usahakan berada di sisi paling luar jalur untuk menghindari kerumunan pelari.

Jangan panik saat ada pelari lain yang mendahului

Sekali lagi Anda perlu ingat bahwa Anda sedang lari marathon, bukan lari sprint. Pentingnya menjaga emosi agar tetap tenang mengikuti strategi yang telah Anda susun, bisa jadi kunci penting mencapai garis finish.

NEWS & INFORMATION